Bolmut, dotNews.id – Melihat geliat
laju inflasi daerah di Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut), yang kian tak terbendung, membuat masyarakat setempat angkat bicara.
Mereka pun mulai mempertanyakan program pemerintah daerah, terkait kebijakan pencanangan ASN Bolmut menanam holtikultura lewat instruksi Bupati Bolmut, Drs Hi Depri Pontoh, Nomor 1 Tahun 2022, tentang percepatan laju peningkatan inflasi daerah.
“Sayang pencanangan ASN menanam holtikultura ini hanya sampai dicanangkan saja, tak ada implementasinya di lapangan. Makanya jangan heran jika inflasi daerah semakin tak terbendung, di mana barang-barang kebutuhan pokok semakin naik, akibat adanya keterbatasan hasil produksi,” ujar Suwandry Lengkong, salah satu masyarkat Bolangitang.
Dikatakan, dalam instruksi bupati ASN Bolmut menanam ini tertuang beberapa poin penting, diantaranya kegiatan menanam cabai, minimal 10 pohon setiap ASN, menanam tomat 10 pohon dan kegiatan menanam kebutuhan bahan pokok lainnya yang bisa dilakukan memakai media pekarangan rumah atau polibag.
“Instruksinya berbunyi seperti itu, namun sayang tak ada perhatian dari aparatur dan terkesan pandang enteng,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Bupati Depri Pontoh, ketika diminta tanggapannya mengatakan, akan secepatnya melakukan evaluasi terhadap hasil pencanangan yang telah dilakukan Pemkab Bolmut.
“Seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkab Bolmut, akan saya undang untuk dimintai laporan terkait hasil pencanangan ASN Bolmut menanam ini, apakah dilaksanakan atau tidak. Jika tidak dilaksanakan jawaban hanya satu, harus siap menerima sanksi,” tandasnya.
Seperti diketahui laju inflasi daerah terjadi dengan meningkatnya harga bahan pokok di pasar, seperti cabai perkilo 80 ribu, tomat 15 ribu perkilo, beras premium 14 ribu-non premium 13 Ribu.(rez)