Jakarta,dotNews.id – Hingga kini, 102 warga sipil tewas dan 304 lainnya terluka di Ukraina. Data ini berdasarkan konfirmasi Tim pemantau hak asasi manusia (HAM) PBB.
Selain itu, lebih dari setengah juta warga telah mengungsi dari Ukraina sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh. Mayoritas warga Ukraina itu mengungsi ke negara tetangga, Polandia.
Angka ini jauh lebih sedikit dibanding data Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang mengungkap 352 warga sipil terbunuh dalam invasi Rusia sejak 24 Februari. Setidaknya 14 orang di antaranya anak-anak.
Selain itu dikatakan juga ada 1.684 orang yang mengalami cedera, ini termasuk 116 anak-anak.
Dalam laporan yang ditulis Reuters, serangan militer ini akan memicu konsekuensi kemanusiaan serta jumlah korban yang lebih tinggi. “Angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi,” kata Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet, Senin (28/02/22), dilansir CNN Indonesia.
Bachelet yang berbicara pada sesi pembukaan Dewan HAM PBB di Jenewa, mengatakan sebagian warga sipil ini tewas akibat senjata peledak selama pertempuran. “Sebagian besar warga sipil ini tewas oleh senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan serangan udara. angkanya, saya khawatir, jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Kepala urusan pengungsi PBB (UNHCR), Filippo Grandi mengatakan lebih dari 500 ribu orang telah mengungsi dari Ukraina sejak lima hari lalu. “Para pengungsi sekarang pergi dari Ukraina menuju negara-negara tetangga,” kata Grandi, Senin seperti dikutip dari AFP.
Hampir setengahnya, berdasarkan data UNHCR yakni sekitar 280.000 mengungsi dari Ukraina ke Polandia. Kemudian hampir 85.000 menyeberang ke Hungaria, sekitar 36.000 ke Moldova, lebih dari 32.500 ke Rumania, 30.000 ke Slovakia, dan lebih dari 300 ke Belarus.
Saat ini kabar terbaru Rusia dan Ukraina tengah melakukan perundingan di perbatasan Belarus untuk meredam konflik.(*)