Bolmut, dotNews.id – Pasca lebaran Idul Fitri 1443 H, penyaluran tabung liquefied petroleum gas (LPG) di Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) terus mengalami pengurangan. Akibatnya tabung gas melon tersebut mulai langka, sehingga banyak pengecer menjual LPG 3 kg dengan harga 35 ribu per tabung. “Saat ini gas LPG 3 kg, sangat sulit untuk kami dapatkan. Kalaupun ada harganya pun sudah dinaikan menjadi 35 ribu dari harga sebelumnya 22 ribu,” kata Fikri Mararo, salah satu warga di Kecamatan Bolangitan Timur Selasa (9/5/2022).
Meskipun sangat mahal, ia terpaksa harus membeli karena sangat membutuhkan gas untuk keperluan memasak rumah tangga. “Harga gas terlalu tinggi, untuk kami masyarakat kurang mampu hanya bisa membeli gas 3 Kg, kalau untuk tabung 12 kg kami tidak sanggup,” keluhnya.
Di tempat terpisah Arifin Bolota salah satu pemerhati Bolmut, menyesalkan atas tingginya harga LPG 3 kg yang dijual oleh sejumlah oknum pengecer di daerahnya itu. Akibatnya banyak masyarakat yang teraniaya atas ulah sebagian mafia gas bersubsidi tersebut. “Kami minta pemerintah daerah dapat menertibkan dan melakukan pengawasan terhadap harga gas yang melambung tinggi ini, sehingga masyarakat tidak kesusahan untuk mendapatkan gas,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Bolmut Lastrie Ponogowa mengatakan, akan melakukan pengawasan dan melaporkan jika ada oknum agen atau pangkalan yang memainkan harga gas LPG subsidi 3 Kg. “Sebenarnya gas tidak langka, namun kondisi saat ini yang membuat langka, karena kebutuhan masyarakat pada bulan suci ramadhan dan perayaan Idul Fitri meningkat. Pun begitu kita tetap akan melakukan tinjauan di lapangan,” pungkasnya.
(sir)