DOTNEWS.ID Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta sebagai pelaksana pemilihan kepala daerah (Pilkada) terburuk sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala Bakomstra DPD Partai Demokrat Jakarta, Taufik Tope Rendusara, melabeli, Minggu (8/12/2024).
Menurutnya, hal ini menyusul tingkat partisipasi pemilih yang anjlok drastis, memunculkan isu legitimasi hasil pemilu.
“KPU Jakarta telah dicatat oleh sejarah sebagai pelaksana pilkada terburuk sepanjang sejarah republik ini merdeka,” kata Taufik dalam keterangannya.
Menurut Taufik, hanya 25 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang memilih pasangan pemenang nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel).
Dengan perolehan 2.183.239 suara atau 50,07% dari suara sah, hasil ini dianggap tidak mencerminkan dukungan masyarakat secara masif.
“Pilkada Jakarta ini harus diulang karena menghasilkan pilkada yang tidak legitimasi,” tambahnya.(**)
