NASIONAL

Ribuan Ternak di Bandung Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Ada 48 Ekor Yang Dinyatakan Mati

51
×

Ribuan Ternak di Bandung Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Ada 48 Ekor Yang Dinyatakan Mati

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penyakit mulut dan kuku yang menginfeksi hewan ternak.

DOTNEWS.ID Bandung – Sepanjang tahun 2024, ribuan ekor ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dari 1050 jumlah tersebut, ada 48 ekor hewan ternak dinyatakan mati sedangkan 93 ekor lainnya dipotong bersyarat akibat terindikasi terinfeksi.

Pun angka kematian terbilang signifikan, upaya penanganan yang dilakukan pemerintah daerah telah menunjukkan hasil positif. Total 591 ekor ternak berhasil sembuh dan 243 ekor lainnya masih dalam perawatan.

Kadis Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah mengatakan, kasus PMK meningkat pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, namun jumlah kematian tetap bisa ditekan.

“Dari 1.050 ternak yang terinfeksi, kami berhasil mengurangi angka kematian menjadi sekitar 5 persen,” kata Ningning, Rabu (15/1/2025).

Dikatakan sebaran kasus PMK berada di 24 kecamatan dan 65 desa di Kabupaten Bandung. Lokasi di daerah yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada peternakan sapi, kerbau, kambing dan domba.

Ningning menerangkan jumlah kasus PMK pada 2024 ternyata mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2023 yang hanya 342 ekor terinfeksi. Meski begitu, dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami penurunan signifikan.

“Memang pada tahun 2022 sebanyak 16.582 ekor ternak terinfeksi dan 907 ekor ternak mati lalu 2.230 ternak dipotong bersyarat akibat penyakit ini. Namun tingkat kesembuhannya mencapai 12.445 ekor,” ucapnya

Untuk menangani kasus ini, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terus melakukan pengobatan intensif, pemberian multivitamin dan mineral serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kami berupaya agar dampak PMK bisa dikendalikan secepatnya dengan pemberian multivitamin serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” pungkasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *